Dewasa ini subdisiplin manajemen komunikasi semakin berkembang. Hal ini terjadi bukan saja di Indonesia atau Australia—sebagai tempat lahirnya kajian ini—tapi juga di berbagai penjuru dunia. Subdisiplin ini diajarkan mulai dari tingkat undergraduate (sarjana) hingga postgraduate (pascasarjana). Di Australia program studi manajemen komunikasi umumnya diajarkan di tingat pascasarjana (graduate dan postgraduate). Di antara perguruan tinggi yang membuka program tersebut adalah University Technology of Sydney dan Bond University Queensland. Sementara program studi Manajemen Komunikasi yang terfokus pada komunikasi bisnis, organisasional, atau manajemen banyak diajarkan di tingkat sarjana (undergraduate) di samping di tingkat pascasarjana. Beberapa universitas yang membuka program tersebut di tingkat undergraduate di antaranya Queensland University of Technology dan University of Canberra di Australia serta Waikato University New Zealand.
Di Australia program studi manajemen komunikasi di tingkat undergraduate umumnya terkonsentrasi pada studi komunikasi profesional (RMIT University), Komunikasi Bisnis (Queensland University of Technology) dan Komunikasi Organisasional (University of Canberra). Sementara pada tingkat pasca sarjana program studi manajemen komunikasi tidak dibagi-bagi lagi dalam konsentrasi yang lebih khusus. Namun begitu mahasiswa dianjurkan untuk mendalami salah satu bidang kekhususan manajemen komunikasi yang cocok dengan minat mahasiswa diantaranya meliputi Communication Training and Consultancy, Public Communication Management, Development Communication, dan Coorporate Communication Management.
Berbeda dengan di Australia, pengajaran program studi Manajeme Komunikasi di tingkat pascasarjana di AS umumnya diarahkan pada konsentrasi yang lebih khusus lagi. Di Annenberg School for Communication—University of Southern California, misalnya, program studi manajemen komunikasi dipecah lagi menjadi tujuh konsentrasi (USC, 2001):
- Managing Global Communication
- Entertaintment Management
- Marketing Communication
- Strategic & Corporate Communication Management
- Information and Communication Technology
- Communication Law and Policy
- Telecommunication Management
Di daratan Eropa program studi manajemen komunikasi mendapatkan tempat subur berkembang di Inggris. Meski di negara ini program tersebut baru diperkenalkan pada awal tahun 1990-an, namun sampai saat ini setidaknya telah ada tiga universitas yang membuka program tersebut ditingkat pascasarjana (Coventry University, The University of Strathclyde dan London Guildhall University) dan satu universitas membuka program tersebut di tingkat sarjana yakni University of Nurthumbria-Newcastle.
Program studi manajemen komunikasi juga cukup berkembang di New Zealand. Namun sejauh ini baru ada satu universitas yang membuka program tersebut di tingkat sarjana yakni Waikato University. Di sini lebih terfokus pada pengajaran komunikasi organisasional/bisnis di mana hampir 75% mata kulah berkaitan dengan bidang manajemen bisnis.
Di Indonesia sendiri studi manajemen komunikasi mulai berkembang pada paruh kedua dasawarsa 1990-an. Institusi yang mempelopori pembukaan program tersebut adalah Universitas Indonesia yang menempatkan program tersebut dalam strata-2 (magister). Lembaga lainnya yang turut mengembangkan program manajemen komunikasi adalah Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Islam Bandung (UNISBA) yang membuka program tersebut di tingkat sarjana.
Pada dasarnya lulusan program studi manajemen komunikasi yang memiliki kompetensi dibiidangnya akan sanggup memasuki semua lapangan kerja ‘tradisional’ komunikasi atau lapangan kerja yang secara practical berkaitan dengan bidang komunikasi seperti pariwisata dan community development. Namun secara khusus lapangan kerja yang terkait langsung dengan bidang manajemen komunikasi dan memberikan peluang karier yang lebih prospektif dapat disebutkan diantaranya; Lembaga-lembaga pemerintah, Industri Media, Lembaga Riset (Komunikasi dan Pemasaran), Lembaga Periklanan, Lembaga / Konsultan Komunikasi, Lembaga Pengembangan Masyarakat baik nasional maupun internasional, Lembaga pendidikan tinggi dan lembaga swasta lainnya.
Sementara bila kita lihat prospek karier bagi lulusan manajemen komunikasi dapat kita sebutkan diantaranya ; Corporate Communication Manager, Media (Industry) Manager, Brand Manager, Community Development Project Coordinator, Communication Policy Analyst, Marketing Communication Manager, Media & Communication Training Manager, Communication Consultant, Event Organiser, Political-Social Campaign Manager, Social & Development Communication Manager, Social & Communication Researcher, Media Relation Executive, Professional Negotiator, Diplomay, Human Resources Manager, Communication Business Officer, University Lecturer, hingga Government Speaker (juru bicara pemerintah / lembaga-lembaga tinggi negara), dsb.
Pada prinsipnya karier dan lapangan kerja bagi lulusan manajemen komunikasi masih dapat dikatakan prospektif. Persoalannya adalah bagaimana kita mempersiapkan lulusan tersebut sehingga memiliki kompetensi yang disyaratkan dan mampu memasuki dunia kerja dengan sikap percaya diri, pikiran terbuka dan tentunya etos kerja yang tinggi.
Sumber : Tulisan Dr. Antar Venus M.A. pada Jurnal Komunikasi Dan Informasi Edisi September, 2008