Senin, 16 Mei 2011

Studi Manajemen Komunikasi, WHY ?

Ada empat alasan utama sebagai landasan signifikansi bagi pengembangan subdisiplin manajemen komunikasi dalam situasi globalisasi dewasa ini.
  1. Terkait dengan tujuan ilmu komunikasi. Secara filosofis komunikasi bertujuan menciptakan harmoni di antara pelaku komunikasi (Soesanto, 1976). Situasi harmoni dimaksud berupa terciptanya common meaning dan mutual understanding yang didasari tindakan berbagi makna atau shared meaning (Kelly, 1981). Untuk mencapai itu semua dibutuhkan suatu pola tindakan komunikasi yang strategic dan bukan reactive  semata-mata. Manajemen komunikasi yang mengadaptasi pendekatan manajemen dalam pengelolaan komunikasi memungkinkan kita mewujudkan ide harmoni tersebut dalam tindakan komunikasi yang kita lakukan.
  2. Didasarkan pada karakteristik ilmu komunikasi itu sendiri. Beberapa karakteristik dimaksud diantaranya: komunikasi bersifat irreversible  (tidak dapat ditarik kembali), kompleks, berdimensi, sebab-akibat, dan mengandung potensi problem. Karakteristik tersebut memperlihatkan betapa rumitnya suatu proses komunikasi. Atas dasar kenyataan itu maka suatu tindakan komunikasi sepatutnya dikelola secara tepat. Di sinilah subdisiplin manajemen komunikasi dapat memberikan kontribusinya.
  3. Terkait dengan kebutuhan fungsionalisasi ilmu komunikasi dalam upaya menciptakan knowledge worker di bidang komunikasi. Knowledge worker adalah tenaga komunikasi yang memiliki wawasan teoretis tentang komunikasi dan mempunyai keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu tersebut. Lewat studi manajemen komunikasi dapat dikonstruksi suatu model pembelajaran komunikasi yang mengarah pada pembekalan meaningful knowledge dan meaningful skills yakni pengetahuan dan keterampilan yang sepenuhnya relevan dan berguna bagi pengembangan SDM komunikasi, baik dalam konteks pertumbuhan individu maupun dunia kerja. Alasan ini terkait dengan konsep Link and Match yang menekankan perlunya keterkaitan dan kesesuaian antara pola dan proses pengelolaan pembelajaran di perguruan tinggi dengan dunia industri dan lapangan kerja lainnya.
  4. Asumsi bahwa peran ilmu manajemen akan semakin dominan dalam abad XXI (Drucker, 1989) sementara peran ilmu komunikasi akan semakin dibutuhkan dalam era globalisasi (Mahayana, 2000). Dengan demikian sinergi kedua disiplin ilmu ini akan semakin membuka peluang bagi penambahan nilai guna ilmu komunikasi dalam memecahkan berbagai persoalan sosial-komunikasi di masa sekarang dan akan datang.  
  
Sumber : Tulisan Dr. Antar Venus M.A. pada Jurnal Komunikasi Dan Informasi Edisi September, 2008     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar